BayiYesus dilahirkan dan diletakkan di tempat makanan binatang, sebuah palungan, bukan tempat tidur bayi yang mewah dan indah. Malam itu, tidak ada upacara penyambutan bayi, tidak ada ucapan selamat dari lingkungan, selain para binatang yang tempatnya dipakai. Kristus yang lahir di kandang domba ini adalah Anak Allah.
Makatidak disebutkan secara eksplisit dalam Kitab Suci bahwa Tuhan Yesus lahir di kandang domba, namun dengan ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yesus dilahirkan di kandang atau di tempat di mana ternak bernaung dan makan. Tidak disebutkan bahwa ternak tersebut adalah domba namun tak jarang sering digambarkan demikian.
Tempatyang tersisa hanyalah kandang domba di belakang penginapanku. Karena tidak ada pilihan lain, "Yusuf" menyetujui untuk bermalam di kandang domba tersebut. Kemudian lahirlah bayi Yesus yang dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan. Kelahiran Yesus menjadi pengharapan baru bagi setiap orang, yang mengaku percaya. Dan
Sangattidak mungkin Maria dan Yusuf dan bayi Yesus tinggal di sebuah gudang, kandang, atau gua [5] yang dikelilingi oleh sapi dan domba, seperti yang biasanya diilustrasikan pada kartu-kartu Natal. Apa Istimewanya Palungan Itu?
Pertama ayat ini maupun bagian-bagian lain dalam Injil Lukas yang berbicara seputar kelahiran Yesus, tidak sedikit pun menyebut-nyebut tentang "kandang". Menempatkan sebuah keluarga muda, apalagi dengan seorang wanita muda yang tengah hamil tua dan menjelang bersalin, di dalam sebuah kandang bukanlah sesuatu yang dapat diterima dari segi logika, etika moral, kultural, atau apa pun - bahkan
ZsJDSB. Sebuah kepastian bahwa Betlehem adalah tempat kelahiran Yesus. Ketika harus memilih jawaban, di mana Yesus dilahirkan a. di gua yang dingin, b. di kandang hewan, c. bukan a dan b, tidak ada yang memberi jawaban meyakinkan. Mungkinkah Yesus dilahirkan di gua yang dingin? Sepertinya tidak, karena tempat yang digambarkan ada unta, domba. Mungkinkan Yesus dilahirkan di kandang hewan? Sepertinya tidak masuk akal, karena binatang-binatang yang ada pasti terganggu bahkan bisa menyerang Maria dan Bayi Kudus. Tentang kelahiran Yesus, Lukas Penginjil, memberi kesaksian “Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan” Luk 26-7. Hanya Lukas yang memberitakan tentang palungan. Dalam Injil Matius dikatakan “Maka masuklah mereka para gembala ke dalam rumah itu …” Mat 211. Matius berbicara tentang rumah, bukan palungan. Penginjil Markus dan Yohanes sama sekali tidak memberitakan kelahiran Yesus. Ketika seluruh penduduk mengikuti cacah jiwa di kota masing-masing, tentu seluruh kota penuh sesak manusia, tak terkecuali Betlehem. Pasti banyak orang tidak bisa tertampung dalam penginapan yang ada, termasuk Yusuf dan Maria. Yusuf dan Maria tidak mendapat penginapan bukan karena miskin dan tidak bisa membayar, tetapi karena semua penginapan memang penuh sesak. Di setiap daerah, pada waktu itu, selalu ada rumah singgah untuk para musafir dan para pedagang. Mereka ini bergerak dari satu daerah ke daerah lain dengan unta, keledai untuk berdagang. Mereka selalu singgah di rumah yang disediakan untuk umum agar bisa beristirahat. Ketika mereka beristirahat, hewan pengangkut ditambatkan tidak jauh dari rumah singgah lengkap dengan palungan-palungan untuk tempat makan hewan-hewan tersebut. Yusuf dan Maria memanfaatkan rumah singgah ini untuk melahirkan Yesus. Tentu di situ banyak musafir, pedagang, dan orang-orang yang tidak mendapat penginapan. Ketika Yesus lahir, pasti ada yang menolong, bahkan ada yang mengambilkan palungan untuk ditaruh di dalam rumah singgah supaya Bayi Suci bisa dibaringkan. Tentang palungan ini, Yesaya menulis “Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya” Yes 13. Bayi Suci, Yesus Kristus, dilahirkan di rumah singgah bagi para musafir dan pedagang. Gua Natal seperti bentuknya sekarang, digagas oleh Santo Fransiskus Asisi tahun 1223. Ada kandang hewan, ada lembu, unta dan domba. St. Fransiskus sangat dekat dengan binatang, bahkan dia mampu berbicara dengan binatang-binatang. MS Related Post navigation
— Benarkah Yesus lahir di Bethlehem dan di dalam kandang domba? Penulis dan pengkaji Alkitab, Reza Aslan, dalam bukunya, Zealot The Life and Times of Jesus of Nazareth, mengatakan tidak."Cerita bahwa Yesus lahir di Nazareth dan di sebuah kandang domba sendiri tidak pernah dimaksudkan sebagai catatan sejarah kelahiran Yesus. Cerita itu dimaksudkan sebagai argumen akan siapa Yesus saat itu," kata Aslan seperti dikutip Huffington Post, Sabtu 14/12/2013.Meski catatan sejarah dan artefak-artefak terkait kelahiran Yesus sangat minim, Aslan mencoba melihat praktik budaya dan agama pada masa Yesus lahir sehingga asumsi tentang cerita kelahiran Yesus bisa disusun."Jika Alkitab benar bahwa Yesus berasal dari desa bernama Nazareth dan berasal dari keluarga tekton, artinya adalah Dia berasal dari kalangan yang paling miskin di antara yang miskin," kata Aslan."Kata tekton sebenarnya adalah istilah yang berarti sebuah pelecehan di antara orang-orang Roma yang kadang menggunakannya sebagai bahasa slang untuk kalangan petani yang buta huruf dan buruh kasar," kuno adalah sebuah desa kecil yang mungkin hanya terdiri dari 100 keluarga Yahudi atau kurang. Desa itu terletak di wilayah Galilea yang lebih rendah serta tempat yang tak penting sehingga tidak muncul dalam peta abad bukunya, walau menyadari bahwa berdasarkan keyakinan umat Kristiani Yesus lahir di Bethlehem, Aslan mengatakan bahwa Yesus sebenarnya lahir di Nazareth serta tumbuh besar di kota tersebut Markus dan Lukas yang menyatakan bahwa Yesus lahir di Bethlehem, menurut Aslan, hanyalah pernyataan akan kebenaran identitas Kristus, bukan catatan sejarah yang akurat. Lagi pula, Injil ditulis paling tidak 60 tahun setelah Yesus tempat Yesus lahir, Aslan mengatakan, "Dia lahir di rumah dengan keluarganya ada di sampingnya." Keluarganya terdiri dari paling tidak empat saudara laki-laki dan saudara perempuan yang tidak diketahui jumlahnya. Tetangga-tetangga Yesus mungkin juga menemani."Yesus disunat pada hari ke-8 setelah lahir, tetapi tidak di Sinagoga yang berjarak tiga hari perjalanan," tuturnya. Orang Galilea tidak biasa pergi ke Sinagoga di Yudea karena jaraknya yang jauh.
kandang domba tempat yesus lahir