Pelajaranagama tentang nabi dan rasul juga memiliki perbedaan, untuk nabi yaitu utusan Allah yang diberi wahyu namun tidak diwajibkan untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya. Sedangkan, rasul wajib untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada umatnya. Menurut beberapa hadis, total ada 124.000 jumlah nabi serta ada 315 jumlah rasul. Bagaimanasaya dapat mengatasi keraguan dengan iman? Terkadang para anggota Gereja memiliki pertanyaan mengenai Injil. Adalah normal untuk mengajukan pertanyaan, dan ketika kita dengan setia mencari kebenaran, kita memperkuat kesaksian kita. Akan tetapi, ketika kita mulai bertanya dengan hati yang tidak percaya, adalah lebih sulit bagi Roh Orangtua atau guru mesti memberikan perhatian kepada anak atau murid dengan menanyakan sesuatu. Karena, pada dasarnya anak-anak ingin diperhatikan. Dalam Alquran banyak pertanyaan sebagai bentuk perhatian atau pendidikan. Seperti pertanyaan Nabi Yaqub AS kepada anak-anaknya tentang apa yang akan disembah mereka sewaktu ajal Sang Ayah dekat: Telusuri kembali pertanyaan-pertanyaan yang menantang tentang kehidupan dan perjalanan nabi dan rasul di dalam agama Islam. Temukan jawaban mendalam dan inspiratif mengenai aspek-aspek sulit yang melingkupi peranan para nabi dan rasul dalam membimbing umat manusia. BeliBuku Cerita Anak 105 Pertanyaan Anak Tentang Allah dan Islam di Rimbi Store. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! anak-anak sering melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit dijawab. Mulai dari hal-hal sederhana, hingga pada pertanyaan abstrak yang tak terlintas di benak orang dewasa. Cerita Islam Pertamaku: 25 Nabi hwDo6r6. - Daftar pertanyaan sulit tentang Nuzulul Quran dan jawabannya dapat digunakan untuk cerdas cermat agama atau untuk kegiatan buka puasa bersama untuk anak-anak. Daftar pertanyaan seputar Nuzulul Quran tidak hanya sebatas peristiwa nuzulul quran. Tetapi juga yang berkaitan dengannya, semisal, pewahyuan-pewahyuan lain. Juga, lailatul qadar malam kemuliaan.Daftar Pertanyaan Seputar Nuzulul Quran Berikut ini daftar pertanyaan tentang Nuzulul Quran yang dapat jadi inspirasi untuk kegiatan Apa yang dimaksud dengan Nuzulul QuranJawaban Nuzulul Qur'an adalah peristiwa turunnya wahyu Al-Qur'an pertama kali kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantaraan Malaikat Kapan tepatnya Nuzulul Quran terjadi dalam kalender Masehi?Jawaban tidak ada tanggal pasti kapan Nuzulul Quran berlangsung. Ada beberapa pendapat bahwa peristiwa ini terjadi pada 7, 8, 17, atau 21 Ramadhan pada 610 Masehi. Di Indonesia, perayaan Nuzulul Quran umumnya digelar pada 17 Ramadhan. 3. Di mana tempat pewahyuan pertama Nabi Muhammad saw?Jawaban pewahyuan pertama Nabi Muhammad saw. terjadi di Gua Hira, yang terletak di puncak Gunung Nur Jabal Nur yang jaraknya 2 farsakh hampir 12 km sebelah utara Apa wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan bagaimana bunyi ayatnya?Jawaban Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi saw. adalah Surah Al-Isra ayat 1 hingga بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚIqra' bismi rabbikal-lażī khalaqa.Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan!خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚKhalaqal-insāna min alaqin.Dia menciptakan manusia dari segumpal وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙIqra' wa rabbukal-akramu.Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Mulia,الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙAllażī allama bil-qalami.yang mengajar manusia dengan الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗAllamal-insāna mā lam ya mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. 5. Apa bedanya Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar?Jawaban Lailatul Qadar, malam kemuliaan, adalah malam ketika Al-Quran diturunkan dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah Langit Dunia. Oleh jumhur ulama disebutkan, dalam tahap ini Al-Quran diturunkan secara sekaligus. Sementara itu, Al-Qur'an diturunkan Baitul Izzah secara bertahap kepada Nabi Muhammad saw. selama hampir 23 tahun. Peristiwa diturunkannya ayat-ayat pertama Al-Qur'an disebut Nuzulul Setelah wahyu pertama, surah apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada pewahyuan kedua?Jawab Wahyu kedua adalah Surah Al Muddatstsir ayat 1 hingga Apakah pewahyuan kedua langsung diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. setelah Surah Al Alaq 1-5?Jawab Tidak. Ada jarak antara pewahyuan Surah Al Alaq 1-5 hingga Surah Al Muddatstsir 1-7 yang disebut sebagai masa terputusnya wahyu fatratul wahyu.8. Apa wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.?Jawab Wahyu terakhir yang diturunkan kepada Rasulullah saw. adalah Surah Al Maidah Sebutkan ayat yang menerangkan soal Nuzulul Quran?Jawab salah satunya adalah Surah Al-Anfal41 yang bunyinya sebagai berikut. وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌWalamū annamā ganimtum min syai'in fa anna lillāhi khumusahū wa lir-rasūli wa liżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīli in kuntum āmantum billāhi wa mā anzalnā alā abdinā yaumal-furqāni yaumal-taqal-jamāni, wallāhu alā kulli syai'in qadīrun.Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami Nabi Muhammad pada hari al-furqān pembeda, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ayat ini merujuk pada peristiwa Perang Badar yang berlangsung pada 17 Ramadhan 2 H atau 13 Maret 624 Apa yang terjadi dalam Perang Badar?Jawab dalam Perang Badar, sebenarnya umat Islam hanya berjumlah 313 orang dengan pasukan Quraisy yang berjumlah sekitar orang. Dalam perang tersebut, umat Islam mampu meraih kemenangan. - Sosial Budaya Penulis Fitra FirdausEditor Iswara N Raditya Ada sebuah rangkaian pertanyaan yang disusun sedemikian rupa oleh orang-orang yang anti-peringatan Maulid Nabi agar pengamalnya terdiam kalah dalam beradu argumentasi atau menjadi ragu akan kebolehan memperingati Maulid Nabi Muhammad ﷺ. Pertanyaan ini sukses menipu banyak orang awam sehingga mereka menyangka bahwa Maulid Nabi adalah bid’ah yang terlarang. Rangkaian pertanyaan jebakan tersebut sebagai berikut Apakah Maulid Nabi merupakan ketaatan ataukah maksiat? Lumrahnya yang ditanya akan menjawab “Maulid adalah ketaatan”. Apakah Nabi mengetahui ketaatan tersebut atau tidak mengetahui? Di sini penanya mencoba mengarahkan pada salah satu jawaban saja. Bila yang ditanya menjawab bahwa Nabi tidak mengetahuinya, maka berarti dia menganggap Nabi bodoh dan tak mengerti soal ketaatan pada Allah. Akhirnya yang ditanya tak punya pilihan kecuali menjawab “Nabi mengetahuinya”. Bila Nabi mengetahuinya, maka apakah Nabi menyampaikan soal itu ataukah tidak? Dari sini yang ditanya terjebak dalam dilema. Bila dia menjawab bahwa Nabi tak menyampaikan soal itu berarti sama saja menuduh Nabi tak menyampaikan ajaran Islam, ini mustahil. Namun bila dia menjawab bahwa Nabi menyampaikannya, maka dia akan dituntut untuk menunjukkan ayat atau haditsnya, dan itu tak mungkin ada. Sampai pada titik ini, jebakan orang anti maulid ini berhasil membuat pengamal maulid kebingungan. Sebenarnya rangkaian pertanyaan di atas sangat lemah bahkan sama sekali tak berdasar. Pertanyaan itu hanya menipu orang-orang awam yang kurang memahami ilmu fiqh atau ilmu ushul fiqh. Begini dua cara untuk mematahkan rangkaian pertanyaan jebakan tersebut Cara pertama Bila ditanya apakah maulid Nabi merupakan ketaatan atau maksiat? Dijawab saja bahwa ketaatan berarti melakukan perintah yang ada sebelumnya. Imam al-Jurjani menjelaskan الطاعة هي موافقة الأمر طوعًا “Taat adalah melaksanakan perintah secara sukarela.” al-Jurjani, at-Ta’rîfât, halaman 140 Seperti halnya ketika Allah memerintahkan untuk shalat, maka mengerjakan shalat adalah ketaatan sedangkan meninggalkan shalat adalah maksiat atau pembangkangan terhadap perintah tersebut. Adapun maulid Nabi tidak diperintah secara khusus sehingga melakukannya tak termasuk dalam kategori ketaatan tetapi tak termasuk pula dalam kategori maksiat sebab tak ada aturan yang dilanggar. Peringatan maulid bukanlah ibadah mandiri tetapi statusnya sama dengan segala bentuk tradisi adah manusia yang tak diperintah secara khusus tetapi tak juga melanggar aturan syariat, seperti menyelenggarakan rapat, seminar atau kajian mingguan atau bulanan. Tradisi-tradisi seperti itu hukum asalnya adalah netral mubah, namun secara fiqih bila ternyata isi dan tujuan acaranya baik maka akan dihukumi sebagai kebaikan dan sebaliknya bila isi dan tujuannya negatif maka akan dianggap terlarang. Dengan demikian, pertanyaan pertama tersebut yang hanya menyediakan dua opsi antara ketaatan dan maksiat adalah pertanyaan yang terbukti salah sehingga harus ditolak. Pertanyaan selanjutnya otomatis gugur dengan sendirinya. Cara kedua Bila ditanya apakah maulid Nabi merupakan ketaatan atau maksiat? Dijawab saja bahwa maulid merupakan ketaatan dalam arti tindakan yang menimbulkan pahala sebab berisi kebaikan, meskipun tak mempunyai perintah yang khusus. Lalu bila ditanya apakah Nabi mengetahuinya atau tidak? Maka dijawab saja bahwa Nabi mengetahuinya. Bila ditanya apakah Nabi menyampaikannya atau tidak? Maka dijawab saja bahwa Nabi telah menyampaikan seluruh risalahnya tanpa terkecuali, hanya saja penyampaian Nabi Muhammad terhadap risalah dilakukan dengan dua cara, yakni Disampaikan secara literal dengan nash teks ayat atau hadits yang spesifik atau disampaikan secara global dengan isyarat atau dalil-dalil yang bersifat global. Imam an-Nawawi menjelaskan وقد قال الله تعالى ما فرطنا في الكتاب من شيء ومعناه أن من الأشياء ما يعلم منه نصا ومنها ما يحصل بالاستنباط “Allah Ta’ala telah berfirman “Tak ada sesuatu pun yang Aku luputkan dari al-Qur’an”, maknanya bahwa sesungguhnya terdapat hal-hal yang diketahui secara tegas berupa nash dan ada pula yang dihasilkan dengan cara penggalian hukum istinbat.” an-Nawawi, Syarh an-Nawawi Ala Muslim, juz XI, halaman 88 Nah, peringatan Maulid Nabi tergolong hal yang tak ada nash-nya secara spesifik namun bisa masuk dalam cakupan kategori dalil-dalil global, misalnya Dalam QS. Yunus 58, Allah memerintahkan manusia untuk bergembira atas rahmat yang diberikan Allah sedangkan dalam QS al-Anbiya 107 ditegaskan bahwa Nabi Muhammad adalah rahmat bagi seluruh alam. Dengan demikian, maka bergembira atas keberadaan Nabi di dunia merupakan hal yang sesuai dengan perintah bergembira dalam QS. Yunus 58 tersebut. Dalil umum lainnya adalah tindakan Rasul yang memperingati hari kelahirannya setiap Senin dengan puasa adalah bukti bahwa momen kelahiran beliau layak diperingati. Dan banyak dalil-dalil lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan dalam artikel ini yang kesemuanya dapat menjadi patokan penggalian hukum istinbath terhadap hukum peringatan Maulid Nabi. Dengan jawaban seperti di atas, penanya yang bermaksud menjebak itu akan kebingungan sebab mau tak mau dia harus mengakui bahwa memang tak semua hal ada nash-nya. Kesalahan pertanyaan itu makin jelas ketika logika itu dipakai pada seluruh hal lain yang tak ada nash-nya. Hasilnya semua akan berstatus haram, meskipun sebenarnya sunnah atau bahkan wajib sekalipun; Pembukuan Al-Qur’an menjadi satu mushaf seperti sekarang, penulisan hadits Nabi beserta seluruh ilmu hadits, pendirian lembaga pendidikan Islam, penambahan azan shalat Jumat di masa Khalifah Utsman, penambahan harakat dan titik dalam mushaf, bahkan kebiasaan penduduk Makkah saat ini yang berkumpul secara massal tiap malam 27 Ramadhan saja untuk memburu Lailatul Qadar, dan seluruh hal yang tak ada di masa Rasul akan menjadi haram tanpa kecuali sebab itu semua adalah ketaatan yang kita tak punya pilihan kecuali dianggap “diketahui Rasul” tetapi tak sekalipun Rasulullah menyampaikannya kepada kita dengan instruksi nash yang spesifik tentang itu. Namun tentu saja mengharamkan seluruh hal tersebut adalah tindakan konyol sehingga penanya tersebut harus mengakui bahwa teorinya salah total. Wallahu a'lam. Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti di Aswaja NU Center Jember

pertanyaan sulit tentang nabi dan rasul